Program Pertukaran Pemuda Indonesia -Australia: One Great Moment in Life- Half way there

Jam 4 sore itu aku langsung menuju ke Dispora Kota Jambi untuk melihat pengumuman sepuluh besar calon peserta pertukaran pemuda. Dengan bismillah dan hati deg-degan, aku melihat papan pengumuman didepan ruang tunggu. Butuh beberapa kali bagiku untuk melihat kertas pengumuman itu, hanya untuk memastikan bahwa namaku ada disana, yup! namaku bertengger dipapan klasemen sementara urutan 2, rasanya lega sekali, namun perjuangan belum berakhir, masih ada dua  tahapan yang harus aku lalui, yakni masuk ketiga besar dan grandfinal untuk menjadi peserta PPAN.

Tes 5 besar masih diadakan di Dispora Kota Jambi, tes ini adalah rangkaian wawancara dengan pihak Dispora dan Alumni. Wawancara akan diadakan dalam bahasa Inggris untuk mengetahui lebih mendalam mengenai pengetahuan, mental dan kepribadian para calon peserta.

Hari keempat tes seleksi, aku hadir pagi-pagi sekali, dengan doa restu kedua orang tua, aku siap bertempur kembali. Kali ini peserta dipersilahkan masuk berpasang-pasangan dan langsung menuju ke meja wawancara. Alumni yang mewawancarai adalah yang dianggap paling senior. Walaupun alumni sangat ramah, suasana dalam ruangan wawancara sangat tegang. Waktu itu aku dipanggil sebagai kloter kedua, bersama dengan peserta putra, yang aku sudah lupa yang mana. Wawancara diawali dengan beberapa pertanyaan yang lumayan ringan, dan sudah pernah ditanyakan sebelumnya, seperti; motivasi, visi dan misi serta pertanyaan seputar pengetahuan umum. Selanjutnya pertanyaan akan lebih sulit dan mendalam, seperti cara menjelaskan ke warga negara asing dinegara yang kita tuju berkaitan dengan berita simpang siur mengenai Indonesia di luar negeri, lalu pertanyaan mengenai travel warning, hubungan politik antar dua negara, dan pertanyaan lain yang cukup membuat kening mengerenyit. Selanjutnya wawancara mengenai personality kita, para pewawancara akan mencari tahu kesiapan mental kita apabila kita terpilih menjadi peserta PPAN, pertanyaan yang diberikan seperti; cara kita bersosialisi dan beradaptasi dnegan lingkungan yang bukan saja baru namun dinamis, konflik manajemen dan team work. Hasil dari wawancara ini akan segera diumumkan sekitar jam 2 siang.

Jam 2 siang kami masih berkumpul di Dispora Kota Jambi, tegang sekali rasanya menunggu pengumuman tiga besar ini. Sudah jam 2 lewat belum juga ada tanda-tanda bahwa pengumunan tiga besar akan dilaksanakan.  Sepertinya alot sekali mereka berdebat mengenai kandidat yang dianggap layak masuk 3 besar. Akhirnya, jam 2.30 para alumni keluar dari ruangan wawancara dengan membawa selembar kertas pengumuman yang akan ditempel dipapan pengumuman. Aku tidak langsung melihat, saat itu aku masih sangat deg-degan, akhirnya salah seorang temanku yang kandidat 5 besar mendekatiku dan memberi tahu bahwa namaku ada dalam daftar tiga besar. Aku sangat senang, namun gugup karena masih ada satu pertarungan lagi untuk menjadi peserta PPAN perwakilan Provinsi Jambi.

Seleksi akhir akan dilaksanakan pada hari kelima, saat itu hanya tinggal 3 peserta putra dan putri, dan Putri Indonesia Provinsi Jambi 2004 juga merupakan salah satu kandidat 3 besar. Seleksi terakhir adalah wawancara dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi. Hari kelima, kami hadir pagi-pagi di kantor Dispora, wawancara akan dilaksanakan sendiri-sendiri. Namun untuk wawancara akhir, aku sudah tidak setegang wawancara sebelumnya, sudah tidak berusaha mengingat ataupun dan berusaha lebih santai saja, toh aku tidak tahu pertanyaan seperti apa yang akan diberikan nantinya.

Saat namaku dipanggil, aku memasuki ruangan kerja Kadispora, hanya ada Kadis dan satu orang staff nya yang mendampingi. Aku dipersilahkan duduk dihadapan Pak Kadis, setelah memperkenalkan diri dan sedikit berbasa-basi, wawancara tahapan akhirpun dimulai. Pertanyaan yang diajukan oleh Pak Kadis merupakan rangkuman dari berbagai tes sebelumnya, beliau bertanya mengenai wawasan umum dan budaya, pertanyaan seputar team work dan manajemen konflik, dan jangan terkejut kalau Pak Kadis akan meminta kita menunjukkan tarian yang nantinya akan kita tampilkan selama PPAN, terakhir Pak Kadis menanyakan kesiapan mental kita dalam mengikuti PPAN ini.

Usai wawancara terakhir, aku benar-benar bisa bernafas lega, pertarungan telah usai dan aku sudah memberikan hal terbaik yang bisa aku lakukan, sudah tenang dan tinggal menunggu hasilnya saja.

to be continued...

Komentar

Postingan Populer