Program Pertukaran Pemuda Indonesia -Australia: One Great Moment in Life- The Moment of Truth
Setelah mengikuti serangkaian tes dan berhasil masuk 5 besar dan 3 besar, akhirnya inilah the moment of truth, pengumuman siapa yang akan menjadi peserta PPAN perwakilan Provinsi Jambi 2005.
Aku sangat ingat hari itu, walaupun sudah bertahun-tahun yang lalu. Dalam sejarah hidupku, hari itu adalah salah satu hari terpenting, menjadi awal bagiku untuk mewujudkan mimpi-mimpiku. Hari itu aku mengenakan kemeja hitam dan rok A line kotak-kotak hitam putih, dengan mengendarai sepeda motor dan ditemani salah seorang kawanku, aku tiba di kantor Dispora Jambi. Hari itu hari sabtu, dan kantor Dispora sepi, hanya ada beberapa peserta yang juga datang untuk melihat pengumuman akhir. Setelah memarkirkan motor, aku berjalan kearah papan pengumuman, hanya adasatu lembar kertas putih disana, aku memejamkan mata beberapa saat sebelum melihat nama yang tertera disana.
Yah... Karmila, namaku tertulis manis diurutan pertama, yang sekaligus menandakan bahwa akulah yang terpilih menjadi peserta PPAN Indonesia -Australia tahun 2005. Untuk sesaat aku hanya bisa melongo, sampai temanku memelukku dan mnegucapkan selamat. Saat itu semua rasa bercampur aduk, aku sangat senang dan bangga, sekaligus gugup dan tidak percaya. Aku, anak pinggiran kota Jambi, bisa terpilih mewakili provinsi ini, rasanya sungguh luar biasa. Beberapa peserta yang tersisa juga memberiku selamat, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih, yang ada difikiranku saat itu adalah pulang dan mengabari keluargaku kalau aku terpilih menjadi peserta PPAN perwakilan Jambi.
Namun perjalanan yang sesungguhnya baru saja akan dimulai, segudang tugas menungguku, mulai dari persiapan, urusan administrasi dan lainnya. Walaupun demikian, sore ini adalah waktu yang tepat untuk membeli gorengan yang banyak untuk merayakan kemenangan ku.
To be continued...
Aku sangat ingat hari itu, walaupun sudah bertahun-tahun yang lalu. Dalam sejarah hidupku, hari itu adalah salah satu hari terpenting, menjadi awal bagiku untuk mewujudkan mimpi-mimpiku. Hari itu aku mengenakan kemeja hitam dan rok A line kotak-kotak hitam putih, dengan mengendarai sepeda motor dan ditemani salah seorang kawanku, aku tiba di kantor Dispora Jambi. Hari itu hari sabtu, dan kantor Dispora sepi, hanya ada beberapa peserta yang juga datang untuk melihat pengumuman akhir. Setelah memarkirkan motor, aku berjalan kearah papan pengumuman, hanya adasatu lembar kertas putih disana, aku memejamkan mata beberapa saat sebelum melihat nama yang tertera disana.
Yah... Karmila, namaku tertulis manis diurutan pertama, yang sekaligus menandakan bahwa akulah yang terpilih menjadi peserta PPAN Indonesia -Australia tahun 2005. Untuk sesaat aku hanya bisa melongo, sampai temanku memelukku dan mnegucapkan selamat. Saat itu semua rasa bercampur aduk, aku sangat senang dan bangga, sekaligus gugup dan tidak percaya. Aku, anak pinggiran kota Jambi, bisa terpilih mewakili provinsi ini, rasanya sungguh luar biasa. Beberapa peserta yang tersisa juga memberiku selamat, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih, yang ada difikiranku saat itu adalah pulang dan mengabari keluargaku kalau aku terpilih menjadi peserta PPAN perwakilan Jambi.
Namun perjalanan yang sesungguhnya baru saja akan dimulai, segudang tugas menungguku, mulai dari persiapan, urusan administrasi dan lainnya. Walaupun demikian, sore ini adalah waktu yang tepat untuk membeli gorengan yang banyak untuk merayakan kemenangan ku.
To be continued...
Komentar
Posting Komentar