bekerja daripada tidak bekerja
Bekerja daripada tidak bekerja
photo link
“Kalo kerja disini emang begitu, beda sama tempat yang lain, disini mah kejam.” Sekilas klise, kalimat yang paling sering kita dengar apabila kita membicarakan tentang perusahaan tempat kita bekerja, atau apabila ada kebijakan yang dirasa sepihak dan kurang menguntungkan karyawan. Tak jarang juga keluhan ini disampaikan oleh senior kita sendiri yang seharusnya merasa “senang” bekerja diperusahaan, toh sudah bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun, kalo memang perusahaan kejam, lalu kenapa bertahan?
“Yah.. cari kerja sekarang susah, lagian udah terlanjur, ingat umur, perusahaan mana yang mau nerima kalau udah tua, susah bersaing sama yang muda, lagipula udah karyawan tetap” ini juga jawaban klise yang akan kita dengar kalau kita bertanya kenapa mereka masih bekerja. Memang dilema, memang simalakama, apapun namanya yang pasti bukanlah situasi yang menyenangkan, bertahan salah pergi juga salah.
Tekanan pekerjaan, pekerjaan yang menumpuk, deadline yang terlalu cepat, semakin menyakitkan jika “penghargaan” yang kita terima tidak sesuai dengan “pekerjaan” yang kita lakukan. Situasi tempat kerja yang tidak menyenangkan; persaingan yang tidak sehat, teman yang suka menikam dari belakang. Atasan yang selalu menuntut kesempurnaan, tidak mau mengerti dan otoriter. Aturan kerja yang mengekang dan lain sebagainya.adalah seribu satu alasan mengapa kita tidak merasa nyaman dan selalu mengeluh. Ibarat pepatah lama; ditekan dari atas, disikut dari samping dan didorong dari bawah.
Lantas, apa harus menyerah? Apakah tidak ada pilihan ketiga? Jadilah orang yang optimis dan berkata “Iya!!!” pasti ada cara, betapapun “kejamnya” perusahaan kita tetap merasa surga didalamnya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar benar-benar bisa keluar dari fikiran ketidaknyamanan;
Pertama, buka fikiran dan sadarilah bahwa rumput tetangga akan selalu nampak lebih hijau, begitu juga tempat kita bekerja akan selalu tampak gersang dibanding tempat yang lain. Untuk itu hati kita perlu disirami dengan rasa syukur yang tidak berhenti, bekerja merupakan hal yang mulia, dengan bekerja kita dapat melakukan sesuatu yang berarti. Sadarlah, sebanyak apapun kita mencaci maki perusahaan, toh belum tentu perusahaan akan berubah sesuai dengan yang kita inginkan. Kenapa tidak kita berhenti menghujat, setidaknya kita tidak menmbah rasa kesal dihati kita.
Kedua, cintailah pekerjaan kita; apapun pekerjaan kita, cintailah. Dengan cinta akan akan melakukan yang terbaik, cinta juga akan membuat kita jarang mengeluhkan hal-hal yang tidak penting, cinta juga akan membuat kita menghargai pekerjaan kita lebih dari sekadar lembaran rupiah dan tempat kita bekerja, namun kita akan memberikan kontribusi yang tulus.
Ketiga, Bekerja ikhlas, pasti tidak susah, toh tidak ada bedanya antara bekerja sambil menggerutu dengan bekerja ikhlas, keduanya tetap menyita waktu, tenaga dan fikiran Pastinya, jika kita bekerja menggerutu, hati tidak senang, kesal, sedih dan marah yang hanya akan mengacaukan kualitas kerja kita dan menyakiti diri sendiri, sementara apabila bekerja ikhlas, hati menjadi lebih riang, kualitas kerja meningkat, rasa capek dan letihnya sama saja, namun jika sambil menggerutu bukan hanya tubuh yang capai namun juga fikiran dan hati, tapi apabila ikhlas, seusai bekerja, penat hilang, hati semakin riang, pulang kerumah, tidur nyenyak dan siap untuk esok yang lebih baik.
Keempat, bekerja efektif dan efisien, dengan bekerja efektif dan efisian, kita akan menghemat banyak waktu, daripada bekerja setengah hati, jangan menunda pekerjaan yang bisa langsung dikerjakan, bekerja efektif juga akan menghjindarkan kita dari terbengkalainya pekerjaan yang hanya akan membuat atasan kita marah dan kecewa yang ujung-ujungnya hanya akan membuat kita merasa terpuruk. Bekerja efisien akan menghemat banyak waktu, sehingga kita tidak perlu pulang lambat hanya karena lembur mengerjakan pekerjaan yang ditunda-tunda atau yang terbengkalai, yang pastinya hanya akan mengurangi waktu istirahat dan waktu santai kita.
Kelima, disiplin waktu. Bekerjalah pada saat kita memang harus bekerja, jangan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna; bergosip, main games computer atau berlama-lama disitus-situs social, yang pastinya hanya menghabiskan waktu percuma, ingat!! Waktu adalah uang, dan waktu adalah kesempatan, manfaatkan sebaik mungkin hingga dia membawa banyak uang bagi kita dan membawa kesempatan besar yang membuat keadaan jauh lebih baik. Dengan disiplin waktu kita juga akan menghemat banyak waktu untuk diri kita sendiri, waktu istirahat yang kita miliki akan jauh berkualitas karena kita akan betul-betul rehat tanpa harus memikirkan pekerjaan yang terbengkalai. Disiplin waktu juga istirahat tepat waktu, jangan pernah menunda waktu istirahat, tubuh kita juga merasa lelah, istirahatlah untuk menyegarkannya. Saat waktu pulang kerja, pulanglah, walaupun pekerjaan tidak selesai, dengan catatan pekerjaan tidak selesai bukan karena kita “bermain-main dengan waktu” tapi pekerjaan yang terlalu banyak. Pulang dan istirahat, toh yang namanya bekerja tidak akan pernah selesai, hari ini bekerja, esok bekerja, lusa bekerja, dan berputar seperti itu sampai kita memutuskan untuk benar-benar berhenti bekerja.
Keenam, Bersahabatlah dengan banyak orang, berapapun banyaknya uang yang kita dapat, tetap saja ada yang menganjal apabila lingkunan tempat kita bekerja tidak nyaman. Lantas apa yang membuatnya nyaman? Teman! Yah.. dimanapun kita berada akan lebih menyenangkan apabila kita memiliki banyak teman, teman berbicara, teman berkeluh kesah, teman meminta bantuan, namun pastikan pertemanan dipisahkan dari pekerjaan, walaupun mereka teman sekerja untuk menghindari masalah dikemudian hari. Walaupun akrab jangan bereluh kesah secara berlebihan tentang pekerjaan ataupun membicarakan gossip yang sensitive, agar tidak menjadi boomerang dikemudian hari. Bertemanlah dalam hal-hal yang positif, sehingga aura positif akan membuat kita makin merasa nyaman dengan suasana ditempat bekerja. Hindari terlibat dalam gank, ataupun kelompok, karena gesekan akan semakin membuat tidak nyaman, hindari juga berteman dengan penggosip karena hanya akan memperbesar peluang untuk mendapatkan musuh. Tidak perlu berteman berlebihan dengan atasan jika tidak ingin disebut penjilat, yakinlah apabila kita suda melakukan semua point diatas, kinerja kita akan cemerlang dengan sendirinya, yang pastinya akan membuat kesempatan bagi kita untuk maju terbuka lebar tanpa perlu dibenci dan dijauhi oleh teman bekerja.
Apabila hal-hal yang telah dijabarkan diatas masih dirasa kurang dan kita tetap mengeluh, maka sadarilah selama kita bekerja untuk orang lain, tidak ada yang menyenangkan, selama kita masih menjadi bawahan bagi atasan kita, pekerja bagi perusahaan kita dan karyawan bagi majikan kita, maka selama itu kita selalu merasa tidak senang. Lain halnya jika kita memiliki perusahaan sendiri, menjadi majikan dan menjadi pemilik, kita tidak akan perlu merasa pusing dengan tekanan pekerjaan, tapi pastinya kita akan lebih dipusingkan dengan tanggung jawab yang besar, memperjuangkan perusahaan agar sehat dan karyawan mendapatkan kehidupan yang layak, sekian.
Milaa.. ini aku banget di saat sekarang ini..
BalasHapusbenci kerjaan tp BUTUH..
thanks artikel nya..